Hwan ji mulai mendekati Chan rin. Muka Chan rin sangat
pucat. Hwan ji langsung memeluk Chan rin sambil menangis.
“Tidak apa apa Hwan ji. Tidak apa-apa kan? Aku hanya butuh
isitirahat yang lama” sambil mengusap rambut Hwan ji, mencoba membuat Hwan ji
tenang.
“Aku akan menjaga dan merawatmu hingga kau sembuh” Hwan ji
mencoba untuk membuat Chan rin tersenyum.
Chan rin hanya tersenyum dan berkata “Aku akan sembuh bila
sekarang jau memeluk aku lagi”
Hwan ji pun langsung memeluk Chan rin lagi.
Dipelukan Hwan ji, Chan rin menghembuskan nafas terkahirnya.
Hwan ji menangis, dan segera ia memanggil dokter.
“Ia sudah tidak ada”
kata dokter
“Sebenarnya dia sakit apa?” kata Hwan ji sambil menangis
“Dia sakit kanker otak stadium akhir” kata dokter
Hwan ji kembali menangis lagi. Dan kembali memeluk Chan rin.
“Mengapa kau pergi Chan rin? Kita baru saja bertemu.
Sadarlah Chan rin” kata hwan ji menangis dan berteriak.
Dan hwan ji sangat kaget ketika ia melihat Chan rin yang
telah tiada, ia seperti melihat Chan rin member senyuman terkahir kepada Hwan
ji. Hwan ji memeluk Chan rin lebih erat lagi.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
Esoknya Chan rin dimakamkan, saat pemakaman, Hwan ji
terlihat sangat sedih sekali. Dan ia kembali menangis, dan ia mendengarkan
sesuatu, suara yang sangat lembut, dan mencoba menyampaikannya kepada Hwan ji.
Hwan ji tersontak kaget, ia mengenali suara perempuan yang sangat lembut itu.
Suara itu adalah Chan rin. Bagaimana bisa orang yang telah tiada bisa
menyampaikan sesuatu?
“Hwan ji, maaf aku tidak bisa bertemu denganmu lagi. Maaf
ya? Tenanglah Hwan ji, disini aku akan bahagia, kau tidak perlu mencemaskan ku
lagi. Pertemuan kita memang tak cukup lama, tapi kita begitu dekat. Aku senang
bisa mengenalmu. Hwan ji, jangan lah engkau menangis, kau skarang sudah besar.
Hwan ji, jangan pernah mencoba menyusulku dengan caramu sendiri ya! Biar kau
menyusulku dengan sendirinya! Daah Hwan ji, aku harus pergi sekarang” terdengar
suara tersebut membisikan telinga Hwan ji.
Ketika Chan rin telah dikubur, suara itu tak terdengar lagi.
Hwan ji mengepalkan tangannya, dan menangis.
Tiba-tiba tangan Hwan ji bergerak dengan sendirinya.
Tangannya mencoba memegang kelopak matanya, itu seperti Chan rin yang mencoba
menghapus air mata Hwan ji di mata Hwan ji.
“Terima kasih Chan rin, daaaah Chan rin” kata Hwan ji sambil
menghapus air matanya.
SELESAI!!! THANX FOR READ!!! -,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar